Recent

Blogroll

Comment

Arsip lain

Lihat jadwal shalat...

Pages

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Powered by Blogger.

Translate this site

About Me

My photo
Mari berbagi kebaikan untuk kehidupan yang lebih baik phone : +6287792214889 email : iirsyadbiz@gmail.com

GoogLe search

Saturday, October 13, 2012

MENGISI OLI/ PELUMAS SESUAI ANJURAN

Peranan oli sangat penting bagi mesin, khususnya untuk mesin motor maupun mobil. Namun apabila tidak sesuai dengan anjuran produsen mesin tersebut, tentunya akan mendatangkan masalah bagi mesin itu sendiri.
Banyak kasus teman-teman yang mengisi oli melebihi batas maksimal dari yang dianjurkan, juga banyak teman-teman motoris yang mengisi oli mesin mobil ke dalam mesin motornya.

Memeriksa Level Oli
Pada saat mesin dalam keadaan dingin atau diamkan mesin sekitar 10 - 15 menit apabila setelah mesin dijalankan, tarik dipstick, bersihkan dengan tissue kemudian masukkan dipstick pada tempatnya untuk sesaat dan tarik kembali maka akan terlihat level oli pada level E - F.




Pada mesin mobil dan motor disediakan alat untuk mengukur kapasitas oli yang ada di mesin, sering disebut dengan Dipstick Oil. Pada Dipstick Oil tersebut ada petunjuk High/Full dan Low/Add.

lubricant measure

Dari gambar dapat dilihat bahwa apabila ketinggian oli berada diantara batas Maksimal dan Minimal, maka kapasitas oli dalam mesin dapat dikatakan berada dalam kondisi NORMAL.
Jika berlebihan, segera dikurangi (dibuang melalui Oil Drain). Jika kurang, segera ditambahkan dengan oli yang sama jenisnya dengan oli yang ada di dalam mesin.


Mengapa tidak dibenarkan mengisi oli melebihi batas Maksimal ?
Seluruh produsen mesin motor maupun mobil melarang kita untuk mengisi oli melebihi batas maksimal, karena akan berdampak buruk pada mesin.
Apabila kapasitas oli berlebihan, maka putaran poros engkol / crankshaft akan menyentuh genangan oli yang ada di bak karter, sehingga membuat oli menjadi berbusa yang berisi udara/gas. Hal ini dapat menimbulkan oli menjadi lebih cepat panas / overheat, beroksidasi dan kehilangan tekanan oli (loss of oil pressure).
Oli yang berbusa sukar untuk di pompa oleh pompa oli sehingga komponen mesin yang seharusnya mendapatkan pelumasan menjadi kering, dan akan rusak / macet.
Selain itu, oli yang berbusa akan membuat tekanan gas yang berlebihan di dalam ruang mesin, sehingga melalui jalur sirkulasi (PCV) akan terdorong (blow by gas) ke filter udara. Biasanya filter udara menjadi basah oli.
Motor dengan karburator, akan banyak ditemukan lapisan tipis oli, lebih parah akan menyumbat jalur-jalur dan needle valve (float valve) yang ada di karburator tersebut. Tekanan udara dari oli yang berbusa tersebut, juga merembes keluar melalui seal-seal yang ada di mesin.
Pada mesin motor, pengisian oli yang berlebihan juga mengganggu plat kopling (clutch).

Karena plat kopling menjadi terendam oli, sehingga terlalu banyak oli yang membasahi plat kopling tersebut dan menjadi Slip.
Normalnya, oli akan terlempar dengan sendirinya oleh putaran plat kopling (clutch) tersebut. Jika plat kopling slip, maka akan mengurangi umur pakainya, kehilangan tenaga dan pemborosan bensin.

AKIBAT APABILA OLI TERLALU BANYAK DALAM MESIN
Apabila oli terlalu banyak dalam mesin diatas huruf F (Full) pada dipstick oli maka diprediksi permukaan oli akan terkena hempasan bandul crankshaft yang bergerak saat mesin dinyalakan. Akibatnya oli akan dipenuhi gelembung-gelembung udara dimana gelembung udara dapat mengurangi kemampuan oli melumasi metal dan dapat mengurangi kerja pompa oli dalam mendistribusikan oli keseluruh bagian mesin. Ini mengakibatkan tenaga mesin akan berkurang dan tarikan akan lebih berat yang berdampak pada konsumsi BBM yang lebih boros.

APA YANG TERJADI APABILA OLI TERLALU SEDIKIT DALAM MESIN
Apabila oli terlalu sedikit dalam mesin dibawah huruf E (Empty) pada dipstick oli maka mesin akan lebih panas karena salah satu manfaat oli adalah sebagai penyebar panas dalam mesin yang kemudian panas tersebut diserap oleh cairan pendingin radiator. Hal ini tentunya juga berakibat pada menurunnya kemampuan oli dalam melumasi metal yang bergerak dalam mesin. Suhu oli akan semakin panas dan menyebabkan oksidasi karena residu pembakaran dalam mesin (asam asida) yang tidak terurai dengan baik, lama-kelamaan akan membentuk sludge (lumpur) dan dapat menyebabkan pengikisan pada metal dan yang lebih parah lagi dapat menyebabkan engine stop (cekat).

Dengan demikian, maka sebaiknya mengisi oli tidak melebihi huruf F dan segera tambahkan oli apabila level pelumas sudah berada diantara huruf E dan F hingga mendekati huruf F.
Biasakan untuk mengecek dipstick oli setiap minggu secara berkala atau setelah melakukan perjalanan jauh untuk menghindar dari kerusakan mesin dan agar mesin lebih awet.

Tips dan saran

Untuk menghindari atau mengurangi penyusutan oli, gunakan selalu oli yang memiliki formula tropikal karena lebih tahan panas dan daya lumas lebih baik dan Zn (Additive anti friction , anti oksidan dan extreme pressure) jauh lebih banyak dibanding pelumas biasa. Saran Dr.OTO gunakan STP Synthetic Motor Oil (untuk mobil bensin) atau STP Synthetic Diesel Oil (untuk mobil diesel)


OLI MOBIL UNTUK SEPEDA MOTOR  ?

Bisakah oli mesin mobil dipakai pada mesin sepeda motor ?

Hal ini TIDAK DIANJURKAN, karena Oli mesin motor bisa dibilang lebih rumit spesifikasi dan karakteristiknya ketimbang oli mesin mobil.



Oli pada mesin mobil dirancang untuk melumasi Bushing dan Bearing maupun pergerakan piston saja.



Jadi pada mesin mobil, dibutuhkan oli yang licin dan mampu membuat lapisan tipis untuk melumasi komponen-komponen yang bergesekan tadi. Umumnya oli mesin mobil ditambahkan aditif Friction-Modifiers untuk memperkecil gesekan.
Apa akibatnya jika oli licin tadi dipakai di mesin motor? Tentunya untuk mesin motor yang menggunakan kopling basah (wet clutch), akan membuat kopling menjadi slip karena licin.
Jadi, kopling basah mesin motor memerlukan oli yang tidak licin sehingga kopling bisa tetap ‘gigit’, tidak kehilangan tenaga.
Dengan kata lain, pada oli mesin motor, tidak boleh ada Friction Modifiers (Menurut standard JASO MA), atau ada sedikit Friction Modifiers (Menurut standard JASO MB).
Viskositas (keenceran) Oli akan rusak oleh roda gigi. Umumnya roda gigi transmisi mesin motor menyatu dengan mesin motor itu sendiri, sehingga oli akan membasahi roda-roda gigi tadi. Untuk itu oli motor dirancang untuk tahan terhadap ‘perasan’ roda-roda gigi transmisi agar viskositasnya tidak rusak.
Sementara untuk mesin mobil, roda-roda gigi transmisi berada pada bagian terpisah, dan dilumasi khusus oleh oli transmisi.
Untuk mudahnya, oli untuk mesin motor, pastikan ada tertulis 4T yang digunakan untuk mesin motor jenis 4 tak maupun mesin motor 2 tak.
(Oli samping motor 2 tak bertuliskan kode 2T, bukan untuk dimasukkan ke ruang mesin).
Sementara, kalau oli mesin mobil, biasanya langsung tertulis angka viskositasnya secara jelas, misalnya 10W40, 5W30, 20W50, dst..
Selain itu, pastikan untuk motor dengan sistem Kopling Basah (Wet Clutch System) menggunakan oli mesin motor yang mencantumkan standard JASO MA (untuk kebanyakan motor di Indonesia memerlukan standard JASO MA, umumnya motor Jepang atau Asia).


http://oto.detik.com
http://larischandra.com
Categories:

0 comments:

Post a Comment