MENGISI
OLI/ PELUMAS SESUAI ANJURAN
Dari gambar dapat dilihat bahwa apabila ketinggian oli berada diantara batas Maksimal dan Minimal, maka kapasitas oli dalam mesin dapat dikatakan berada dalam kondisi NORMAL.
Peranan oli sangat penting bagi mesin, khususnya untuk
mesin motor maupun mobil. Namun apabila tidak sesuai dengan anjuran produsen
mesin tersebut, tentunya akan mendatangkan masalah bagi mesin itu sendiri.
Banyak
kasus teman-teman yang mengisi oli melebihi batas maksimal dari yang
dianjurkan, juga banyak teman-teman motoris yang mengisi oli mesin mobil ke
dalam mesin motornya.
Memeriksa
Level Oli
Pada saat mesin dalam keadaan dingin atau diamkan mesin
sekitar 10 - 15 menit apabila setelah mesin dijalankan, tarik dipstick,
bersihkan dengan tissue kemudian masukkan dipstick pada tempatnya untuk sesaat
dan tarik kembali maka akan terlihat level oli pada level E - F.
Pada
mesin mobil dan motor disediakan alat untuk mengukur kapasitas oli yang ada di
mesin, sering disebut dengan Dipstick Oil. Pada Dipstick Oil tersebut ada
petunjuk High/Full dan Low/Add.
Dari gambar dapat dilihat bahwa apabila ketinggian oli berada diantara batas Maksimal dan Minimal, maka kapasitas oli dalam mesin dapat dikatakan berada dalam kondisi NORMAL.
Jika berlebihan, segera dikurangi (dibuang melalui Oil
Drain). Jika kurang, segera ditambahkan dengan oli yang sama jenisnya dengan
oli yang ada di dalam mesin.
Mengapa
tidak dibenarkan mengisi oli melebihi batas Maksimal ?
Seluruh produsen mesin motor maupun mobil melarang kita
untuk mengisi oli melebihi batas maksimal, karena akan berdampak buruk pada
mesin.
Apabila
kapasitas oli berlebihan, maka putaran poros engkol / crankshaft akan menyentuh
genangan oli yang ada di bak karter, sehingga membuat oli menjadi berbusa yang
berisi udara/gas. Hal ini dapat menimbulkan oli menjadi lebih cepat panas /
overheat, beroksidasi dan kehilangan tekanan oli (loss of oil pressure).
Oli yang berbusa sukar untuk di pompa oleh pompa oli
sehingga komponen mesin yang seharusnya mendapatkan pelumasan menjadi kering,
dan akan rusak / macet.
Selain
itu, oli yang berbusa akan membuat tekanan gas yang berlebihan di dalam ruang
mesin, sehingga melalui jalur sirkulasi (PCV) akan terdorong (blow by gas) ke
filter udara. Biasanya filter udara menjadi basah oli.
Motor dengan karburator, akan banyak ditemukan lapisan
tipis oli, lebih parah akan menyumbat jalur-jalur dan needle valve (float
valve) yang ada di karburator tersebut. Tekanan udara dari oli yang berbusa
tersebut, juga merembes keluar melalui seal-seal yang ada di mesin.
Pada
mesin motor, pengisian oli yang berlebihan juga mengganggu plat kopling
(clutch).
Karena plat kopling menjadi terendam oli, sehingga
terlalu banyak oli yang membasahi plat kopling tersebut dan menjadi Slip.
Normalnya,
oli akan terlempar dengan sendirinya oleh putaran plat kopling (clutch)
tersebut. Jika plat kopling slip, maka akan mengurangi umur pakainya,
kehilangan tenaga dan pemborosan bensin.
AKIBAT
APABILA OLI TERLALU BANYAK DALAM MESIN
Apabila oli terlalu banyak dalam mesin diatas huruf F
(Full) pada dipstick oli maka diprediksi permukaan oli akan terkena hempasan
bandul crankshaft yang bergerak saat mesin dinyalakan. Akibatnya oli akan
dipenuhi gelembung-gelembung udara dimana gelembung udara dapat mengurangi
kemampuan oli melumasi metal dan dapat mengurangi kerja pompa oli dalam
mendistribusikan oli keseluruh bagian mesin. Ini mengakibatkan tenaga mesin
akan berkurang dan tarikan akan lebih berat yang berdampak pada konsumsi BBM
yang lebih boros.
APA
YANG TERJADI APABILA OLI TERLALU SEDIKIT DALAM MESIN
Apabila oli terlalu sedikit dalam mesin dibawah huruf E
(Empty) pada dipstick oli maka mesin akan lebih panas karena salah satu manfaat
oli adalah sebagai penyebar panas dalam mesin yang kemudian panas tersebut
diserap oleh cairan pendingin radiator. Hal ini tentunya juga berakibat pada
menurunnya kemampuan oli dalam melumasi metal yang bergerak dalam mesin. Suhu
oli akan semakin panas dan menyebabkan oksidasi karena residu pembakaran dalam
mesin (asam asida) yang tidak terurai dengan baik, lama-kelamaan akan membentuk
sludge (lumpur) dan dapat menyebabkan pengikisan pada metal dan yang lebih
parah lagi dapat menyebabkan engine stop (cekat).
Dengan demikian, maka sebaiknya mengisi oli tidak
melebihi huruf F dan segera tambahkan oli apabila level pelumas sudah berada
diantara huruf E dan F hingga mendekati huruf F.
Biasakan
untuk mengecek dipstick oli setiap minggu secara berkala atau setelah melakukan
perjalanan jauh untuk menghindar dari kerusakan mesin dan agar mesin lebih
awet.
Tips dan saran
Untuk
menghindari atau mengurangi penyusutan oli, gunakan selalu oli yang memiliki
formula tropikal karena lebih tahan panas dan daya lumas lebih baik dan Zn
(Additive anti friction , anti oksidan dan extreme pressure) jauh lebih banyak
dibanding pelumas biasa. Saran Dr.OTO gunakan STP Synthetic Motor Oil (untuk
mobil bensin) atau STP Synthetic Diesel Oil (untuk mobil diesel)
OLI
MOBIL UNTUK SEPEDA MOTOR ?
Bisakah
oli mesin mobil dipakai pada mesin sepeda motor ?
Hal ini TIDAK DIANJURKAN, karena Oli
mesin motor bisa dibilang lebih rumit spesifikasi dan karakteristiknya
ketimbang oli mesin mobil.
Oli
pada mesin mobil dirancang untuk melumasi Bushing dan Bearing maupun pergerakan
piston saja.
Jadi
pada mesin mobil, dibutuhkan oli yang licin dan mampu membuat lapisan tipis
untuk melumasi komponen-komponen yang bergesekan tadi. Umumnya oli mesin mobil
ditambahkan aditif Friction-Modifiers untuk memperkecil gesekan.
Apa akibatnya jika oli licin tadi dipakai di mesin motor?
Tentunya untuk mesin motor yang menggunakan kopling basah (wet clutch), akan
membuat kopling menjadi slip karena licin.
Jadi,
kopling basah mesin motor memerlukan oli yang tidak licin sehingga kopling bisa
tetap ‘gigit’, tidak kehilangan tenaga.
Dengan kata lain, pada oli mesin motor, tidak boleh ada
Friction Modifiers (Menurut standard JASO MA), atau ada sedikit Friction
Modifiers (Menurut standard JASO MB).
Viskositas
(keenceran) Oli akan rusak oleh roda gigi. Umumnya roda gigi transmisi mesin motor
menyatu dengan mesin motor itu sendiri, sehingga oli akan membasahi roda-roda
gigi tadi. Untuk itu oli motor dirancang untuk tahan terhadap ‘perasan’
roda-roda gigi transmisi agar viskositasnya tidak rusak.
Sementara
untuk mesin mobil, roda-roda gigi transmisi berada pada bagian terpisah, dan
dilumasi khusus oleh oli transmisi.
Untuk mudahnya, oli untuk mesin motor, pastikan ada
tertulis 4T yang digunakan untuk mesin motor jenis 4 tak maupun mesin motor 2
tak.
(Oli
samping motor 2 tak bertuliskan kode 2T, bukan untuk dimasukkan ke ruang
mesin).
Sementara,
kalau oli mesin mobil, biasanya langsung tertulis angka viskositasnya secara
jelas, misalnya 10W40, 5W30, 20W50, dst..
Selain itu, pastikan untuk motor dengan sistem Kopling
Basah (Wet Clutch System) menggunakan oli mesin motor yang mencantumkan
standard JASO MA (untuk kebanyakan motor di Indonesia memerlukan standard JASO
MA, umumnya motor Jepang atau Asia).
http://oto.detik.com
http://larischandra.com
0 comments:
Post a Comment